Rabu, 02 Desember 2009

TARGET PENDIRIAN PESANTREN

TARGET
Target dari pendidikan pesantren:
1. Mampu Hafal Bil Ghaib 30 Juz
2. Khatam Bin Nadlor
3. Hafal Juz ‘amma
4. Menguasai kitab-kitab salafy
5. Mengusai dasar-dasar bahasa Arab.
6. Memiliki kontribusi positif bagi lingkungan masyarakat
PENGAJAR / USTADZ


1 K. Muhammad Chafidh- Pendidikkan: Tanwir Pesatren Al-Qur’an
2 Ust. Muhammad Ngadiso-Pendidikkan: Pesantren
3 Ust. Muhammad Mudzakir TAJ S.Th.I -Pendidikkan: UIN Sunan Kalijaga
4 Usth. Udit Setianan Iriani Amd.Kom Amik veteran Purwokerto
5 Usth. Siti Zulfa Chasanah S.S UIN Sunan Kalijaga
Sejarah dan perkembangan

Pondok Pesantren Al-Munawwir Kadilajo Klaten Jawa Tengah didirikan oleh Ustadz Muhammad Chafidh Tanwir Al-Hafidz pada tanggal 30 Juli 2008. Nama Al-Munawwir diambil dari nama masjid yang didirikan secara swadaya oleh masyarajat desa Kadilajo Klaten Jawa Tengah yang kemudian melalui istikhoroh yang panjang akhirnya muncullah nama Al-Munawwir. Masjid Al-Munawwir yang pada awalnya lebih dulu dipegang oleh Ustadz Haji Abdul Hafidz Abdul Qodir Al-Hafidz Jogjakarta. Kemudian digantikan oleh keponakannya yaitu Ustadz Muhammad Chafidh Tanwir Al-Hafidz. Selain itu nama Al-Munawwir itu sendiri lebih pada tafa’ulan terhadap nama pendiri pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta ,Hadlrotussyaikh Muhammad Munawwir bin Abdulloh Rosyad yang merupakan kakek buyutnya.,
Pada perkembangannya Pondok Pesantren yang diawali oleh keinginan Ustadz Muhammad \Chafidh Tanwir Al-Hafidz dan warga setempat untuk membuat suatu lembaga non formal yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan dakwah. Pondok Pesantren Al-Munawwir Kadilajo juga bertujuan untuk mencetak kader-kader intelektual muslim yang mampu hafal Al-Qur’an dan mensinergikan antara ilmu agama dengan pengetahuan modern.Untuk memperlancar kegiatan Pondok Pesantren ini tentunya perlu dibarengi dengan tersedianya ruang dan prasarana belajar yang memadai sebagai penunjang terlaksananya program-program tersebut. VISI
Visi PP Al-Munawwir kadilajo adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, berbudi luhur, berakhaqul karimah yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang mantap serta menjadikan pribadi yang bertanggung jawab, (jujur, amanah, tabligh dan fatonah) dan Menjadikan salah satu lembaga pendidikan keagamaan (pesantren) yang unggul dalam menyiapkan kepemimpinan umat yang Mutafaqqih Fi Diin.

Selasa, 06 Oktober 2009

K.H Moenawir Ulama Ahli Al Qur'an

KH.MOENAWIR (AHLI QURAN PENDIRI PON-PES KRAPYAK JOGJAKARTA)

Siapa yang tak kenal dengan pondok pesantren Munawir Krapyak Jogjakarta yang telah banyak melahirkan ulama-ulama ahli quran terkemuka. Semula pesantren yang didirikan sekitar tahun 1909 oleh kh Moenawir hanya dihuni 10 santri , kini pesantren krapyak berkembang pesat dengan jumlah santri yang mencapai ratusan. Sosok Kh Moenawir atau yang akrab dipanggil Mbah Moenawir merupakan sosok ulama yang oleh Rosululloh saw disebut Sebagai “Keluarga Alloh” atau “waliyulloh”, karena kemampuannya sebagai ahlul qur’an ( penghapal qur’an dan mengamalkan kandungan alqur’an)

Para Ulama peserta Mukta’mar Di Pon-pes Munawir Krapyak Jogja

peserta muktamar NU DI PONPES MUNAWIR KRAPYAK JOGJAKARTA

Sejak usia 10 tahun Kh Moenawir telah Hapal Quran 30 Juz dan Beliau gemar sekali menghatamkan alquran , beliau dikirim ayahnya KH.Abdul Rosyad untuk belajar kepada seorang Ulama terkemuka di Bangkalan Madura KH.Muhammad Kholil , Bakat kepasihan Mbah Moenawir dalam Pembacaan Alquran memberikan kesan tersendiri dihati Gurunya (Kh.Muhammad Kholil ) dan suatu ketika gurunya menyuruh Kh Moenawir untuk menjadi imam Sholat sedangkan Gurunya Kh Kholil menjadi Mak’mum.

Tahun 1888 Kh Moenawir bermukim di Mekkah dan memperdalam ilmu-ilmu Alquran kurang lebih 20 tahun, kesempatan tersebut Beliau gunakan untuk mempelajari Ilmu Tahfizul quran , qira’at sab’ah dengan Ulama -ulama setempat. Hingga Kh Moenawir memperoleh Ijazah Sanad Qira’at yang bersambung ke urutan 35 sampai ke Rosululloh SAW dari Seorang Ulama Mekkah yang termashur Syech Abdul Karim bin Umar Al Badri Addimyati .

KhMoenawir Mampu menghatamkan Alquran hanya dalam Satu rakaat sholat, dan sebagai orang awan mungkin itu Mustahil dilakukan tapi bagi Kh Moenawir itu mampu . Bahkan Kh Moenawir dalam menjaga hapalannya beliau melakukan Riyadhoh dengan membaca alquran secara terus menerus selama 40 hari 40 malam sampai terlihat oleh beberapa murid nya Mulut Kh Moenawir terluka dan mengeluarkan darah.

Kedisiplinan Kh.Moenawir dalam mengajar Alquran kepada murid-muridnya sangat ketat bahkan pernah muridnya membaca Fatiha samapi dua tahun diulang-ulang karena menurut Kh Moenawir belum Tepat bacaannya baik dari segi makhrajnya maupun tajwidnya, maka tak heran bila murid murid beliau menjadi Ulama-ulama yang Hufadz ( hapal quran) dan mendirikan Pesantren Tahfizul quran seperti Pon-pes Yanbu’ul Qur’an kudus (Kh.Arwani Amin) , Pesantren Al Muayyad solo ( KH Ahmad Umar) dll.

Peristiwa menarik pernah dialami oleh murid KH Moenawir, sewaktu beliau disuruh oleh istri Mbah Moenawir untuk meminta sejumlah uang kepada Mbah Moenawir yang akan digunakan sebagai keperluan belanja sehari hari, Kh moenawir selalu merogoh sejadahnya dan diserahkan uang tersebut kepada Muridnya, padahal selama ini muruid-muridnya hanya tahu bahwa sepanjang waktu mba moenawir hanya duduk saja di serambi masjid sambil mengajar alquran.

Kh.Moenawir wafat sekitar tahun 1942 dan dimakamkan di sekitar Pondok pesantren Munawir Krapyak Jogjakarta.